“Kami masih mengusahakan pelaporan akhir tetap sesuai pada 27 Desember 2018, walaupun peraturan baru dari Pemerintah Pusat memberikan kelonggaran cut off ekstra 50 hari. Beberapa proyek pembangunan sebagai contoh sudah mencapai 83% namun pembayaran masih 53%, ini sedang kami maksimalkan agar tetap on the track. Secara keseluruhan Program Pembangunan ditargetkan rampung di tahun 2020” tegas Pradi
Peningkatan Fasilitas pendidikan untuk SD dan SMP, lanjut Pradi, masih prioritas utama pemkot sedangkan untuk SMA merupakan prioritas pemprov, telah diresmikannya gedung baru RSUD Sawangan sementara RSUD kedua Kota Depok di wilayah timur (tapos) akan dimulai pada tahun 2019. 11 Puskesmas dan RSUD sudah menerapkan pendaftaran online 24 jam.
Masih dalam paparannya, Pemerintah Kota Depok memahami adanya keterlambatan dalam Pembangunan Kota Depok dimana hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut antara lain persyaratan administrasi yang belum terpenuhi, keterlambatan pelaporan kegiatan, penyesuaian kebijakan, sistem penyelenggaraan keuangan daerah, banyaknya Paket di UPT, sedangkan faktor eksternal antara lain penyesuaian perpres no.16 tahun 2018, e –katalog di salah satu dinas yang tidak muncul, proses masuk ke kas yang terlambat sehingga proses serapan terlambat, penolakan warga atas pembangunan yang notabene akan dimanfaatkan untuk kepentingan warga juga.