Festival Ciliwung 2024 Didukung Banyak Pihak

Reporter: YN
Editor: PRM

DEPOKUPDATE.ID – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan bahwa acara Festival Ciliwung Tahun 2024 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia banyak didukung oleh berbagai pihak, termasuk pengusaha dan akademisi dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

“Kami sangat bahagia, ini sebagai bukti bahwa kita bisa berkolaborasi dengan komunitas, warga, pengusaha dan akademisi yang juga hadir di tengah kita, yaitu rektor UIII,” tutur Idris saat memberikan sambutan, Sabtu (15/06/2024).

Lebih lanjut, Idris mengatakan bahwa Sungai Ciliwung melewati Kota Depok sepanjang 22 kilometer (km).

Selanjutnya sepanjang 3 km lagi akan disulap oleh PT Pertamina menjadi sesuatu yang luar biasa bermanfaat bagi warga khususnya bagi warga di sekitar Ciliwung.

“Tolong dikontrol dan diawasi lokasi ini yang merupakan bagian dari upaya kita dalam memperbaiki dan pemberdayaan masyarakat di kota kita,” ujarnya

Dikatakan Idris, Kota Depok sendiri tidak hanya dialiri oleh Sungai Ciliwung saja, tetapi juga ada Sungai Pesanggrahan dan Kali Angke.

Namun, hanya Sungai Ciliwung yang tidak memiliki permasalahan sebagai tempat membuang sampah, pelanggaran Garis Sempadan Sungai (GSS) dan bergesernya aliran sungai akibat longsor yang terjadi di dua sungai lainnya.

“Terkait sungai pesanggarahan, kami sudah bersurat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk bisa kita selesaikan bersama, karena sudah bergeser dari tempat aslinya sekitar 5 meter, sehingga terjadi tanah longsor,” jelas Idris.

“Inilah yang membuat permasalahan besar sekarang ini ada tanah longsor, sekitar 20 kepala keluarga yang memang dalam kondisi yang mendesak harus kita selesaikan,” sambungnya

“Alhamdulillah kami sudah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan Pesanggrahan sesuai dengan perlindungan warganya, tanahnya kami akan beli dari APBD, cuma permasalahannya adalah tanah longsor itu menurut kejaksaan tidak bisa dibeli,” jelasnya.

BACA JUGA:  Penjelasan Kuasa Hukum Kemenag Terkait Perkara Lahan UIII yang Diklaim Sejumlah Warga Kampung Bojong Malaka

Tanah longsor adalah tanah yang sudah hilang, makanya ada kemungkinan nanti warga akan menuntut dan tuntutan itu memang diterima oleh Pengadilan Negeri, barulah bisa menggunakan APBD untuk membeli lahan mereka yang longsor.

Semoga pihak kementerian juga bisa melakukan pergerakan yang signifikan.

Sedangkan di Kali Angke yang berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, yakni di Kelurahan Pondok Petir permasalahannya ialah permukaan kali lebih tinggi dari daratan, sehingga menimbulkan persoalan banjir ketika sedang musim hujan.

“Kali Angke permukaannya lebih tinggi dari perumahan-perumahan yang dibangun saat ini, seharusnya minimal sama rata antara permukaan sungai dengan permukaan daratan dari perumahan-perumahan, sehingga persoalan banjir ini tidak selesai kalau memang kita tidak selesaikan dari hulu sampai hilir untuk Kali Angke,” papar Idris.

Dirinya juga menuturkan bahwa Pemkot Depok akan bekerja sama dengan UIII dalam menyelesaikan persoalan lingkungan hidup yang ada di sekitar universitas tersebut.

“Danau yang berada di pinggir jalan tol Jalan Juanda akan kita tata bersama-sama dengan pemerintah pusat, serta akademisi, insyaAllah akan bisa menjadi tempat wisata yang luar biasa,” tandasnya.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com

Pos terkait