“Tadi kita coba, ada yang tunai dan yang QRIS. Ternyata sudah siap semua,” tambahnya.
Selain menjadi barometer harga komoditas pangan, pasar tersebut juga merupakan pasar tradisional untuk warga Sukatani dan sekitarnya.
Bahan pangan yang dijadikan fokus pantauan ialah daging sapi, telur ayam, daging ayam, minyak goreng, beras, bawang putih dan bawang merah.
Harga komoditas pangan strategis itu masih stabil, dan ketersediaan serta pasokan juga masih aman.
Dalam sidak tersebut, tidak ada kenaikan harga barang kebutuhan pokok masyarakat yang signifikan. Kenaikan masih dalam batas kewajaran dan stabil.
Supian menambahkan, bagi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan pembayaran digital, tidak perlu khawatir karena sudah difasilitasi. Bahkan, pembayaran digital di pasar tradisional sudah terhubung dengan berbagai bank dan dompet digital.
Tidak hanya pembayaran digital, bagi masyarakat yang enggan datang ke pasar tradisonal, tersedia juga layanan pesan online. Sehingga, masyarakat dapat berbelanja kebutuhannya dari rumah.
“Masyarakat yang enggan datang ke pasar kita (pemerintah), juga bisa belanja online kebutuhan stok barang di sini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Sukatani, Tri Handoko menambahkan, di pasar ini sudah terdapat 60 pedagang yang menyediakan pembayaran digital, untuk pembelian berbagai macam barang dagangan.
“Yang belum ada, karena bukan dari kalangan milenial atau sudah tua. Mungkin nanti, jika sudah digantikan oleh generasi yang baru akan bisa semuanya,” tuturnya.