Sekda, Seluruh Pasar Tradisional Kota Depok Bisa Belanja Online Bayar Juga Bisa Online

DEPOKUPDATE.ID, DEPOK – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri, Kejaksaan Negeri Depok, perwakilan Polres Metro Depok, Asisten Perekonomian dan Pembagunan, Sekretariat Daerah (Setda) Depok, Sidik Mulyono, Kepala Dinas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Disdagin berserta jajarannya, Dinkes Kota Depok dan TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok, melakukan inspeksi mendadak di Pasar Sukatani Kecamatan Tapos Kota Depok, Selasa (21/03/2023).

Sidak pasar tradisional diintensifkan mendekati lebaran sebagai salah satu upaya pengendalian harga dan membangun espektasi positif masyarakat selama Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H.

Ketua Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok H. Supian Suri mengatakan, Seluruh Pasar Tradisional yang ada di Kota Depok saat ini sudah menyediakan layanan pembayaran non tunai dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Salah satunya Pasar Sukatani, Kecamatan Tapos Kota Depok.

“Alhamdulillah sekarang pembayaran non tunai atau digital tersedia di seluruh pasar tradisional berbagai komoditas yang tersedia, untuk kebutuhan pokok jelang Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah di Pasar Sukatani,” kata Sekda Kota Depok H. Supian Suri, kepada wartawan, Selasa, (21/03/2023), usai sidak ke pasar tradisional Sukatani.

“Tadi kita coba, ada yang tunai dan yang QRIS. Ternyata sudah siap semua,” tambahnya.

Selain menjadi barometer harga komoditas pangan, pasar tersebut juga merupakan pasar tradisional untuk warga Sukatani dan sekitarnya.

Bahan pangan yang dijadikan fokus pantauan ialah daging sapi, telur ayam, daging ayam, minyak goreng, beras, bawang putih dan bawang merah.

Harga komoditas pangan strategis itu masih stabil, dan ketersediaan serta pasokan juga masih aman.

Dalam sidak tersebut, tidak ada kenaikan harga barang kebutuhan pokok masyarakat yang signifikan. Kenaikan masih dalam batas kewajaran dan stabil.

Supian menambahkan, bagi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan pembayaran digital, tidak perlu khawatir karena sudah difasilitasi. Bahkan, pembayaran digital di pasar tradisional sudah terhubung dengan berbagai bank dan dompet digital.

BACA JUGA:  Hujan Deras Puluhan Kios Pasar Kemiri Muka Ludes Di Lalap Si Jago Merah Tidak Ada Korban

Tidak hanya pembayaran digital, bagi masyarakat yang enggan datang ke pasar tradisonal, tersedia juga layanan pesan online. Sehingga, masyarakat dapat berbelanja kebutuhannya dari rumah.
“Masyarakat yang enggan datang ke pasar kita (pemerintah), juga bisa belanja online kebutuhan stok barang di sini,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Sukatani, Tri Handoko menambahkan, di pasar ini sudah terdapat 60 pedagang yang menyediakan pembayaran digital, untuk pembelian berbagai macam barang dagangan.
“Yang belum ada, karena bukan dari kalangan milenial atau sudah tua. Mungkin nanti, jika sudah digantikan oleh generasi yang baru akan bisa semuanya,” tuturnya.

Tri Handoko menambahkan, kenaikan harga yang terjadi sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu, seperti telur dan cabe. Khususnya cabe rawit merah Rp 100 ribu per kilo.

“Yang lain belum ada kenaikan, seperti daging masih diharga Rp 150 ribu sejak beberapa bulan lalu, beras juga masih dalam batas HET (harga eceran tertinggi),” jelasnya.
“Minyak kemarin kita dapat stok 200 karton untuk 20 pedagang, stok aman hingga lebaran,” terangnya.

“Semoga dengan pemantauan yang dilakukan oleh TPID, harga kebutuhan pokok menjadi lebih stabil menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah,” tutup Tri. (Adi).

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com

Pos terkait