“Kita pengen dimuliakan atau dihinakan? Dimuliakan, salah satunya dengan hanya mau menerima pekerjaan yang baik,” ujarnya.
Kuatnya prinsip Cholidi, sehingga mampu menolak tawaran film bernilai ratusan juta, karena tidak sesuai prinsipnya. Hal tersebut juga tidak lepas dari didikan orang tuanya.
“Saya cerita tadi nolak tawaran ratusan juta, 200 juta, 300 juta perbulan di sinetron. Itu juga karena berkat orang, didikan orang tua yang utama. Kedua, orang tua saya nyekolahin saya di sekolah Islam, saya di sekolahin di madrasah, TK SD saya madrasah, ya, SMP masih di Jawa Timur, SMA saya merantau di Jakarta.”
“Saya ya bisa punya prinsip itu, hanya mau rizki yang halal, rizki yang baik, ya, itu karena saya sekolahnya di sekolah Islam.” jelas Cholidi.
“Film Kembali Meniti Cahaya yang pertama kami produksi, terima kepada bapak Walikota Depok, Wakil Walikota, Sekda dan DP3AP2KB Kota Depok, yang mempercayakan saya, mudah mudahan ke depan kita akan membuat beberapa episode,” pungkasnya. (**A).