Catatan kecil Masher*
PKS telah menorehkan sejarahnya di Kota Depok yang selalu memenangkan Pilkada Kota Depok sejak Pilkada langsung mulai dilaksanakan tahun 2005.
Kita sama-sama ingat, pada Pilkada pertama Kota Depok tahun 2005, dari lima pasangan calon yang maju, pasangan Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra (PKS) menjadi pemenang.
Kemenangan pasangan Nur Mahmudi Ismail digugat oleh pasangan Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad di Pengadilan Tinggi Jawa Barat hingga Mahkamah Agung. Kemenangan Badrul di Pengadilan Tinggi Jawa Barat dibatalkan oleh Mahkamah Agung.
Pasangan Badrul-Syihabuddin pun mengajukan lagi gugatannya di Mahkamah Konstitusi sebagai jalur hukum yang terakhir. Lagi-lagi, Mahkamah Konstitusi menyatakan kemenangan untuk Nur Mahmudi.
Kala itu Pilkada kota Depok diikuti oleh 5 pasangan calon yaitu Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra (PKS), Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad (Golkar, PKB).
Kemudian pasangan Yus Ruswandi-Soetadi Dipowongso (PDIP, PPP, PDS), Abdul Wahab Abidin-Ilham Wijaya (Demokrat) dan Harun Heryana-Farkhan AR (PAN, PBB, PKPB, PBR, PKPI).
Pada tahun 2010, Pilkada yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok pada hari Sabtu, 16 Oktober 2010, dimenangkan oleh pasangan calon Nur Mahmudi Ismail-Mohammad Idris.
Usungan PKS-PAN ini mengalahkan pasangan Badrul Kamal-Agus Supriyanto (Demokrat, Golkar, PDIP, PPP dan PDS), Yuyun Wirasaputra-Pradi Supriatna (Gerindra) dan Gagah Sunu Sumantri-Derry Drajat (independen).
Pada Pilkada 2015, Mohammad Idris-Pradi Supriatna (PKS, Gerindra) berhasil menang melawan pasangan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi (PDIP, Golkar, PPP, PAN, Nasdem, PKB)
Pilkada 2020, enam partai politik parlemen Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB dan PSI mengusung pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia. Didukung oleh parpol non parlemen Perindo, NasDem, PBB, Hanura, Garuda dan PKPI.
Sementara pasangan Mohamad Idris-Imam Budi Hartono diusung oleh PKS, Demokrat, dan PPP, serta didukung oleh partai non parlemen Berkarya.
Lagi-lagi PKS memenangkan kontestasi Pilkada. Pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono resmi dilantik pada Jumat (26/02/2021) menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
Masa jabatan mereka tidak 2021 – 2026 tetapi 2021 – 2024, dikarenakan tahun 2024 ini dilaksanakan Pilkada Serentak.
2024, Apakah PKS Kembali Menang
Meskipun pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 pada Rabu, 27 November 2024 mendatang, namun iklim politik mulai memanas. Beberapa nama bakal calon kepala daerah mulai bermunculan.
Pilkada serentak dilaksanakan di 545 daerah yang meliputi 37 Provinsi untuk Gubernur, 415 Kabupaten, dan 93 Kota.
Di Kota Depok hingga saat ini sudah muncul dua nama yaitu Supian Suri (SS) yang menjabat Sekda dan Imam Budi Hartono (IBH) yang menjabat Wakil Wali Kota.
Maju sebagai calon Wali Kota Depok, SS yang birokrat dikabarkan sudah mendaftarkan diri di partai PAN, PPP dan Demokrat pada bulan April lalu. Selain itu, SS juga mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat kota Depok.
Sementara, IBH yang telah resmi mendapatkan SK rekomendasi DPP PKS untuk maju sebagai calon Wali Kota merasa yakin memenangkan kontestasi Pilkada 2024.
Dirinya yang juga menjabat Ketua DPD PKS Kota Depok, mengaku mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung di Keluarga Besar Bang Imam (KBBI).
Walau pun, nama – nama diatas sudah melangit di Depok, namun masih belum terdengar koalisi parpol pengusung dua nama itu.
Sambil menanti nama-nama lain yang muncul, IBH dengan PKS-nya yang bisa maju sendirian, akankah kembali memenangkan kontestasi Pilkada mendatang?
Dengan segala pengalamannya di dunia perpolitikan, nama besar politisi PKS IBH tentu menjadi taruhannya, karena selain Wakil Wali Kota dia adalah Ketua PKS Depok. So, PKS harus menang!
*Sekjen SWI tinggal di Depok