depokupdate.id – Daffa Maryam Septerina tidak pernah menyangka jika dirinya bisa terpilih menjadi Mpok Depok Duta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Tahun 2024.
Dara muda asal Kecamatan Pancoran Mas (Panmas) ini berhasil menyingkirkan sembilan finalis lainnya pada ajang Pemilihan Duta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Abang Mpok Kota Depok Tahun 2024.
“Sebetulnya saya tidak menyangka, karena saya sendiri merasa masih banyak kekurangan, saya merasa belum bisa apa-apa saat awal ikut pembekalan,” tuturnya.
“Sementara teman-teman finalis yang lain mereka semua sangat amat keren, banyak pengalaman, pastinya prestasinya juga tidak kaleng-kaleng,” sambungnya.
Ia yang saat ini berkuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Psikologi mengaku selama mengikuti pembekalan dirinya mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat.
Baik itu ilmu tentang kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk tentang publik speaking, pemerintahan, psikologi, menari dan modelling.
“Saya juga terus berusaha, belajar dan berlatih sendiri di rumah seperti speech, modelling, menari agar lebih baik dari diri saya sebelumnya,” jelasnya.
Daffa mengungkapkan dirinya mengikuti ajang tahunan ini semata-mata agar menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan baginya menjadi yang terbaik adalah bonus.
“Saya rasa, saya bisa menang berkat doa dari kedua orang tua saya, bantuan dari teman-teman saya baik didalam ataupun diluar abang mpok, dan sedikit usaha saya,” jelasnya.
Setelah menyandang gelar Mpok Depok Tahun 2024, Ia siap mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok khususnya pada bidang kebudayaan dan pariwisata ekonomi kreatif.
Ia pun akan menggandeng komunitas dan forum masyarakat yang ada untuk mendukung berlangsungnya kebudayaan dan sejarah Depok.
“Pastinya adalah keterbukaan dan juga forum bagi pemerintah itu sendiri untuk menerima ataupun mengambil apa-apa saja yang ada di masyarakat khususnya karena kita sendiri sebagai seorang duta yang turun ke masyarakat akan menjembatani antara masyarakat dan pemerintah,” ungkapnya.
“Jadi hal yang paling kita butuhkan adalah keterbukaan dari pemerintah itu sendiri,” tandasnya.