Idris juga berharap, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dapat mengaplikasikan semua ilmu yang didapat selama SAB berlangsung. “Semoga nantinya para alumni dapat memberikan contoh kepada keluarga lain. Sehingga bisa menjadi keluarga yang harmonis. Dan program Kota Ramah Keluarga bisa terwujud,” tuturnya.
Lebih lanjut, Walikota mengatakan sekolah ayah bunda ini memang terbatas dan perlu adanya peningkatan anggaran. “Dari Kementerian sudah mengingatkan kalau bisa jadi role model, kota Depok harus menyiapkan anggaran dan peserta yang lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Kyai Idris sapaan akrab Walikota, berharap lulusan sekolah ayah bunda bukan sekedar tamat dan selesai belajar, tetapi bisa menjadi duta dan pendakwah tentang sekolah ayah bunda.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Nessi Annisa Handari menambahkan, hingga saat ini sekolah ayah bunda sudah meluluskan 6 angkatan terdiri dari 4 angkatan reguler dan 2 angkatan spesial.
“Total alumni sebanyak 250 orang atau 50 pasangan suami istri. Wisuda kali ini adalah angkatan ke 2 spesial,” ujar Nessi.
Dikatakan Nessi proses pembelajaran di sekolah ayah bunda sebanyak 6 kali pertemuan dimulai dari pagi hingga sore hari. Para ayah bunda ini diberikan materi bagaimana mereka mengetahui persoalan -persoalan yang terjadi di rumah tangga.
“SAB Spesial diikuti 25 pasang suami istri yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Mereka mengikuti pembelajaran selama enam kali pertemuan dengan narasumber yang berkompeten dibidangnya,” ujar Nessi Annisa Handari.