RJB Gelar Bimtek Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Stunting

Reporter: Adi Apeng
Editor: Adi

depokupdate.id, Pancoran Mas – Kelurahan Rangkapan Jaya Baru (RJB) menggelar kegiatan sosialisasi penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka stunting sampai ketingkat RT RW di wilayah Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, dilaksanakan di aula Kelurahan, Selasa (13/06/2023). Diikuti oleh ibu ibu PKK 7 RW, para kader se-Kelurahan RJB.

Turut hadir Lurah Rangkapan Jaya Baru Tajudin yang sekaligus membuka acaranya, Ketua PKK Kelurahan Nani Sumarni, Kasie Kemas Harini Mukatsih, Babinsa, Babinkamtibmas, para kader, ibu ibu RW, Pik R dan Katar RJB, Nara sumber dari Koordinator penyuluh KB, Kecamatan, Fitri Ardilla.

Lurah Rangkapan Jaya Baru Tajudin dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa tujuan pelaksaanan sosialisasi dan penyusunan ini untuk mendapatkan penguatan komitmen dari jajarannya, terutama para Ketua RT, RW dan masyarakat dalam upaya penurunan angka stunting, untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14% pada tahun 2024.

“Dengan Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka stunting, akan memberikan acuan bagi para ibu ibu dan kader berupa langkah-langkah konkret yang harus dilaksanakan secara konvergen, holistik, intergratif, dan berkualitas dalam percepatan penurunan stunting,” kata Lurah, usai membuka acaranya kemaren.

“Sasarannya iya ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun (baduta) menjadi kelompok prioritas, terus memberikan edukasi kepada calon suami istri dalam penanganan stunting,” tambahnya.

Menurut Tajudin, salah satu upaya yang telah dilakukan yaitu pemberian makanan tambahan pangan yang dikonsumsi anak. Edukasi kemudian penting untuk dilakukan. Tidak hanya dengan edukasi perbanyak makanan sumber ini dan itu, tetapi juga memberikan panduan terkait makanan yang tersedia.

“Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai fasilitas kesehatan berbasis garda terdepan dalam upaya menurunkan angka stunting. Posyandu bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dengan memberikan berbagai pelayanan kesehatan: pendidikan kesehatan, pendidikan gizi, imunisasi, pemantauan berat badan, dan penyelenggaraan keluarga berencana,” ungkapnya.

Tajudin menambahkan, hal ini mempedomani surat edaran camat Pancoran mas dalam upaya penurunan angka stunting melalui penambahan syarat pemeriksaan kesehatan dan Konseling pra Nikah bagi calon Pengantin.

Kemudian lanjut Tajudin, menambahkan pemeriksaan kesehatan dan Konseling pra nikah dengan Catin perempuan dapat menjalankan proses kehamilan persalinan yang sehat, selamat, melahirkan bayi yang sehat untuk menjadikan RJB Zero Stunting.

Disamping itu kata Tajudin, perlu digerakan kembali Pentahelik bentuk kepedulian kepada Tomas Toga, Akademisi, Para pengusaha, untuk menuntaskan percepatan penurunan stunting.

Tentunya ini harus dibarengi dengan melakukan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pendekatan yaitu dengan penyediaan sumber air bersih dan sumber air minum serta jamban keluarga untuk mencegah penularan penyebab diare. (Adi).

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com