Selain program yang telah disusun, Diskarpus juga mengidentifikasi lima isu strategis yang akan menjadi fokus pengembangan. Yaitu pemberdayaan literasi keluarga dan komunitas, pemerataan layanan perpustakaan, pelestarian naskah kuno milik daerah, peningkatan budaya tertib arsip, dan peningkatan layanan kearsipan.
Untuk mewujudkan program tersebut, Diskarpus telah menyusun beberapa strategi kunci. Antara lain modernisasi perpustakaan umum dengan menambah koleksi digital, mengembangkan ruang kreatif seperti co-working space, dan menyediakan area khusus untuk anak-anak serta lansia.
“Pembangunan Perpustakaan di Kelurahan guna memastikan akses literasi merata, terutama di wilayah pinggiran, serta kampanye “Depok Membaca” untuk mendorong kebiasaan membaca di masyarakat,” paparnya.
“Penelusuran Naskah Kuno dengan mengoordinasikan penyimpanan, perawatan, dan pendaftaran naskah kuno bersama masyarakat,” sambungnya.
Kemudian optimalisasi penggunaan Srikandi, yaitu sistem digitalisasi arsip untuk mempercepat transformasi pengelolaan dokumen.
Selanjutya, meningkatkan Pengawasan Kearsipan melalui sosialisasi, bimbingan teknis, serta penghargaan bagi SDM yang berprestasi dalam pengelolaan arsip, meningkatkan ketersediaan dan layanan arsip dengan menambah koleksi arsip hasil akuisisi, serta mempermudah akses layanan arsip bagi masyarakat.