“Selain untuk memanfaatkan lahan kosong, hal tersebut ternyata bermanfaat untuk pemenuhan logistik keluarga, terutama jika pasar terbatas pasokan sayur-mayur,” ucapnya.
Ditambahkan Dandim, saat ini jajarannya sedang menggiatkan program tanaman hortikultura untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan swasembada pangan melalui tanaman sayuran.
“Selain ini, media tanam itu pembersihan tanah, mengolah tanah dengan baik, pemberian pupuk dan Kompos nantinya kalau kita tanam bisa tumbuh dengan baik,” ucapnya.
“Langkah ini sebagai percontohan kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman sayuran, seperti cabe, terong, tomat dan tanaman sayuran lainnya dengan mudah dan murah,” terangnya.
Agung, mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab selain untuk meningkatkan ekonomi juga mengurangi pengeluaran membeli sayur mayur.
“Alhamdulilllah kita juga sudah kolaborasi di jalan Juanda, sejak dua dekade lebih kami menggarap lahan ini sangat membantu keluarga yang kesulitan ekonomi. Hasilnya selain dikomsumsi sendiri juga dijual ke pasar, sehingga menambah pendapatan keluarga,” tuturnya.
Agung menyampaikan bahwa teknologi hidroponik menjadi solusi strategis untuk mendukung ketersediaan pangan di tengah keterbatasan lahan. “Taman Hidroponik ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi pertanian modern dapat diterapkan secara efektif untuk menghasilkan sayuran segar dan sehat. Harapan kami, hal ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk memanfaatkan lahan terbatas di sekitar mereka,” ungkapnya.