Idris menambahkan, saat ini 70 persen penduduk Depok adalah usia produktif yang harus dikelola, baik secara sosial maupun politik.
“Sehingga mereka menjadi politisi-politisi di negara ini yang santun, berintegritas tinggi, politisi yang enggak manja sama orang tua tapi politisi yang mandiri dan professional, itu yang kami harapkan,” paparnya.
Idris menyampaikan, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Pada intinya, penguasaan oleh pemuda terhadap teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi.
“Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi, dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor,” katanya.
Ditempat yang sama Sekda Depok Bang Supian Suri mengatakan, bahwa strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor.
Di mana kerja kolaboratif tersebut sesuai dengan amanah undang-undang nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan juga sesuai dengan Perpres Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.