DEPOKUPDATE.ID, BEJI TIMUR – Kelurahan Beji Timur (Betim) menggelar rakor Satgas Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT). Langkah tersebut dilakukan dengan memaksimalkan peran Satuan Tugas (Satgas), Kelompok Kegiatan (Poktan) PKDRT, dan terus melakukan upaya pendekatan di masyarakat.
Rakor digelar di Aula Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji Kamis (13/10/2022), di buka langsung oleh Lurah Beji Timur Sobarudin, yang dihadiri Satgas PKDRT Kelurahan, Poktan PKDRT RW, serta Unit Pelaksana Teknis Satgas PKDRT Kecamatan Beji, Babinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Beji Timur.
Lurah Beji Timur Sobarudin mengatakan, Satgas dan Poktan PKDRT harus mengetahui upaya pencegahan terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Terlebih di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“Satgas dan Poktan PKDRT juga harus ikut mensosialisasikan PKDRT agar tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan,” kata Lurah Sobarudin, usai membuka acara Rakor di aula kantor Kelurahan, Kamis (13/10/2022).
Sobarudin menuturkan, masyarakat dapat berkoordinasi dengan Satgas PKDRT yang ada di wilayah untuk melakukan tindakan pencegahan KDRT. Terlebih saat mendengar atau melihat potensi terjadinya kekerasan tersebut.
“Satgas PKDRT dapat senantiasa berkoordinasi dengan pihak yang berwenang apabila menemukan tindakan KDRT diwilayahnya,” tambahnya.
Di tempat berbeda, Kasie Kemasyarakatan (Kemas) Kelurahan Beji Timur Desy, saat ditemui media online ini mengatakan, untuk memaksimalkan peran Satgas dan Poktan PKDRT serta masyarakat pihaknya mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor), penguatan keberadaan Kelompok Kegiatan (Poktan) Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).
Hal ini sangat penting untuk menekan konflik rumah tangga, maupun sosial yang terjadi di wilayah. Untuk itu, pihaknya terus melakukan penguatan dengan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas.
“Keberadaan Poktan PKDRT sangat penting, karena kader inilah yang nantinya menjadi sumber informasi terkait permasalahan kekerasan dalam rumah tangga yang bisa memicu permasalahan sosial. Poktan PKDRT kita kumpulkan untuk membahas tugas dan fungsi serta evaluasi dari kegiatan yang sudah berjalan,” ujarnya
Desy menjelaskan, mekanisme pelaporan kasus KDRT di wilayah.
“Lewat Rakor ini, Satgas dan Poktan PKDRT diharapkan dapat semakin mengoptimalkan perannya dalam penanganan kasus KDRT maupun kekerasan domestik di wilayah kerjanya,” ungkap Desy.
Kegiatan Rakor yang diberikan merupakan lanjutan dari program pembentukan Poktan di tingkat RW.
“Kami telah membentuk Poktan di setiap RW dan roadshow pencegahan KDRT kepada seluruh RW. Rakor ini diberikan kembali sebagai penguatannya,” tuturnya.
Sementara Itu Ketua Satgas PKDRT Ika Kartika Wati menambahkan, dalam pertemuan ini seluruh RW yang hadir memaparkan sejumlah permasalahan yang terjadi di wilayah. Rata-rata kasus yang berkembang antara lain, kekerasan terhadap anak, kenakalan remaja sampai KDRT akibat masalah ekonomi.
“Bahkan, ada juga yang terjadi percecokan suami istri, istrinya minta cerai dengan alasan KDRT, ternyata setelah dicek masalah ekonomi, sebab suaminya pengangguran, ini bisa menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga,” kata Ika.
Ika mengatakan, pihak siap mendukung program pemerintah dalam menekan kasus KDRT di wilayah. Dirinya juga mengajak enam Ketua RW yang ada di Beji Timur untuk bersama-sama menjadi Poktan yang peduli terhadap kasus yang sedang berkembang.
“Kami berkomitmen mendukung kegiatan Pemerintah terutama di Kelurahan Beji Timur. Jangan sampai kelompok sudah dibentuk, tetapi tidak ada hasil. Kami semua siap untuk sama-sama belajar dan evaluasi diri,” tutupnya. (adi).