“Bagi masyarakat yang sudah memilah, maka untuk sampah organik dapat diolah sendiri atau disetorkan ke UPS yang terdekat di lingkungannya. Sampah non organik bisa disetorkan ke bank sampah,” sambungnya.
“Jadi, masyarakat hanya mengirim sampah residu ke TPA Cipayung,” ujarnya.
Ia juga mengampanyekan gerakan 1R+5R atau rethink + refuse, reduce, reuse, recycle dan rot.
“Rethink artinya berpikir kembali sebelum membeli atau mengkonsumsi suatu barang. Refuse, menolak dan menghindari pemakaian barang yang terbuat dari bahan yang sulit terurai seperti plastik,” terangnya.
“Reduce, mengurangi barang sekali pakai. Reuse, menggunakan kembali barang yang bisa digunakan lagi. Recycle, mendaur ulang barang yang bernilai. Rot, mengubah sampah organik atau sisa makanan menjadi kompos,” ungkapnya.
Pasca pelatihan pemilahan sampah, Vira berharap warga bisa memilah sampah secara mandiri. Tentunya, dapat dimulai dari yang sederhana dan dari rumah.
“Setidaknya dari gerakan kecil inilah kita dapat memulai memilah dan mengolah sampah dari hulunya,” tandasnya.