Dalam diskusi juga terungkap data kemenangan Idris-Pradi pada 2015, konstribusi suara Gerindra menentukan kemenangan dan saat ini Gerindra cerai dengan PKS.
“Itu artinya dalam Pillada 2020, suara kemenangan pilkada 2015, pecah terbagi ke kubu Koalisi Gerindra dan Koalisi PKS.” ungkap Ningworo.
Ningworo menambahkan, saat PKS, Gerindra, Demokrat menang di Pilkada 2015 dengan suara 411 ribuan, kemenangan ini adalah suara ketiga partai pendukung. Ketika Pilkada 2020, Gerindra berseberangan, dengan PKS sudah dapat diperkirakan, suara itu akan pecah dan dapat diperkirakan berapa sisa suara PKS.
“Tidak mungkin 70 % hasil Pilkada 2015 suara PKS karena jumlah suara di Pileg Dewan 2019, Gerindra dan koalisinya menang di Dapil 1 sd 6 dan beberapa menang telak. Fakta ini bagian indikator hasil Pilkada Depok 2020” jelasnya.
Bila tingkat partisipasi pemilih di pilkada Depok 2020 diprediksi berkisar 60-70 %, swing voter 30 % akan diperebutkan. Demikian prediksi para peserta diskusi.
“Koalisi Gerindra/ PDIP di Pilkada Depok 2020 optimis menang. Pemilihnya yang konsisten sepanjang Pemilu itu adalah fakta penting yang menjadi referensi internal dan relawan pendukung, untuk tetap berjuang dan waspada.” pungkas Ningworo menyemangati.**