Upaya Kelurahan Jatijajar Dalam Kelola Sampah Organik

Reporter: YN
Editor: PRM
Warga Jatijajar memanen ulat maggot. (dok. Kelurahan Jatijajar)
Warga Jatijajar memanen ulat maggot. (dok. Kelurahan Jatijajar)

TAPOS,depokupdate.id – Sebanyak 200 keluarga di Kelurahan Jatijajar kini terlibat dalam budidaya maggot sebagai upaya pengelolaan sampah organik. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT. Biomagg yang mendukung pengelolaan sampah secara mandiri oleh warga.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang biasanya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Lurah Jatijajar, Mujahidin, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah organik dengan maggot kini menjadi fokus utama di wilayahnya.

“Saat ini, Jatijajar tidak lagi menyuplai sampah organik ke TPA Cipayung. Sampah organik yang dihasilkan warga sudah dikelola melalui budidaya maggot,” ujarnya Jumat (27/09/2024)

Program ini dijalankan dengan dukungan PT. Biomagg, yang memberikan bantuan berupa biobox dan bibit maggot gratis kepada warga. Setiap biobox mampu menghasilkan sekitar 5 kilogram maggot dalam waktu 21 hari. Warga yang terlibat dalam program ini mendapatkan upah sebesar Rp4.000 per kilogram hasil panen maggot.

BACA JUGA:  IBH Himbau Masyarakat Memasang Bendera Merah Putih Selama Agustus

“Tugas warga hanya memanen maggot, sementara pihak Biomagg secara rutin memonitoring proses pengelolaan maggot dan memberi pendampingan terkait pemberian makan serta pemilahan sampah,” jelasnya.

Antusiasme warga terhadap program ini cukup tinggi. Beberapa keluarga bahkan memiliki lebih dari satu biobox.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com

Pos terkait