Pancoranmas, depokupdate.com
Korban penipuan Weeding Organizer Pandamanda semakin bertambah, terutama setelah pemilik pemilik usaha jasa paketan pernikahan itu, yaitu AS dicokok petugas Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, untuk laporan resmi terkait kasus penipuan tersebut ada dua orang korbannya. Namun, untuk calon korban yang rata – rata telah menyerahkan sebagian uangnya sebagai tanda jadi (booking) paketan jasa pernikahan ada sekitar 40 orang.
“Jika diteruskan, mereka yang sudah terlanjur melunasi bisa jadi korban. Sedangkan, uang pelunasan dari para korban yang belum menyelenggarakan pernikahan saja sudah habis untuk kebutuhan pribadi tersangka,” Ucap Azis, di Mapolres Metro Depok Rabu 5 Januari 2020.
Modus operandi yang dilakukan AS yaitu dengan menawarkan paket jasa pernikahan murah, lewat media sosial umum seperti Instagram dan media sosial berbayar lainnya.
Azis menerangkan, harga yang diajukan untuk paketan pernikahan tersebut yaitu Rp 50 Juta yang mencakup dekor, foto, undangan, wardrobe, perlengkapan kursi, katering. Menurut dia, secara logika harga tersebut tidak masuk diakal.
“Hitungan termudah untuk paket makan dengan tamu undangan 250 undangan, lalu perlengkapan lainnya kemudian ada iming – iming caseback Rp 5 Juta ini tidak mungkin harganya segitu. Seolah – olah tersangka hanya ingin mengeruk uang kliennya,” katanya.