Diklat calon Instruktur ini berlangsung selama empat hari, yaitu tanggal 29 Oktober, dan 4, 5, dan 12 November 2023. Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan berturut-turut agar jedanya tidak terlalu lama, dan dapat mengatur kembali acara Ayodya Pala yang sangat padat. Mulai dari tes persiapan ujian kenaikan tingkat, misi budaya.

“Dari jauh hari sudah kami siapkan sedemikian rupa. Karena Ayodya Pala dari hari ke hari kekurangan penari profesional. Maka kegiatan ini sangat penting sekali buat Ayodya Pala,” tutur Baas Cihno Sueko, saat bersama istri Budi Agustina, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Ayodya Pala.
Selain pengkaderan lanjut Baas, peserta tidak hanya dibekali dengan materi pengayaan tari, tetapi manajemen pertunjukan, kemudian komunikasi verbal dan non verbal bagi seorang pelatih maupun penari.
“Bagaimana nanti dia menghadapi murid, menghadapi pimpinan cabang, sekolah maupun lembaga lain yang bekerjasama dengan Ayodya Pala dalam bidang pelatihan tari,” harap Baas.

Sementara itu terpisah, Wakil Ketua, Denta Mandra Pradipta Budiastomo S.Ds, M.Si dalam release menyebutkan bahwa, Puluhan pelatih tari dari Sanggar Ayodya Pala mengikuti pelatihan tari tradisional dalam rangka peningkatan kualitas pelatih tari.
Lanjut Denda, mengadakan diklat calon pelatih akan dimulai sejak pukul 08.00 hingga 17.00. Dan para peserta akan menempuh diklat lanjutan selama 150 jam.
“Mereka dibekali kurikulum, wawasan wiyata Ayodya Pala, materi tari tradisional, leadership, entrepreneurship, metode mengajar, koreografer, kepribadian, wawasan kebangsaan, kearifan lokal, hingga bahasa Inggris,” ungkap Denta dalam keterangan persnya.
Denta berharap, diklat tersebut dapat menghasilkan pelatih tari maupun penari profesional yang siap dalam menghadapi era globalisasi yang tidak mungkin dihindari dan harus dihadapi.
“Diklat ini juga salah satu upaya mendorong ekonomi kreatif,” pungkas Denta. (**).