“Kami ketiga Ormas berpendapat, sudah tidak pada tempatnya, Depok dipimpin oleh pemimpin yang mengutamakan kelompok, suku dan agama yang berbau nopotisme, diskriminatif dan tidak toleran di bumi Depok ini,” kata Ning lagi.
Ning menambahkan, pemimpin yang kami harapkan yang sudah pengalaman di pemerintahan dan seorang enterprenuer yang mampu mendorong para pengusaha kecil, menengah dan atas saling bersinergi untuk membenahi perekonomian Depok yang terpuruk.
“Disamping itu, beberapa program pembangunan di Depok diperlukan sentuhan naluri pemimpin yang dapat membuka akses pelayanan publik yang lebih cepat, tepat dan berkeadilan untuk kebutuhan warganya,” tegas Ning.
Sementara itu Mulyadi, Ketua GPMN yang sangat konsen tentang pendidikan mengatakan pemimpin yang diharapkan juga harus mampu mewujudkan program wajib belajar 9 tahun dengan pola jemput bola karena merupakan hak dan kewajiban warga.
“Banyak anak terlantar yang perlu dilindungi. Demikian pula, para disabelitas sangat memerlukan perhatian sarana dan prasarana pendidikan mereka,” jelas Mulyadi.
Sedangjan Sutikno, Ketua Kosgoro juga mengharapkan calon pemimpin Depok mampu mengembangkan usaha kecil menengah dan atas yang berbasis gotong royong. Mereka bermitra saling mendukung untuk tumbuh bersama.