Kedua, monitor kondusivitas lalu lintas Jabar sebagai jalur mudik dan destinasi wisata.
Ketiga, mengantisipasi kenaikan harga dengan pemanfaatan lahan kosong, untuk menjaga ketersediaan produksi pangan agar tidak langsung membeli ke provinsi lain, apalagi impor dari luar negeri.
“Kalau produksinya aman, harga tetap naik, berarti sistem dagangnya, tadi sudah disepakati, akan dirilis daerah mana yang surplus, komoditas apa, daerah mana yang defisit,” jelas Ridwan Kamil.
“Sehingga yang defisit jangan beli dulu ke provinsi lain. Cukup ke teman Bupati dan Walikota yang surplus. Jadi urutannya jangan langsung dikit-dikit impor ya,” pungkas Kang Emil. (adi).