Dirinya juga mengatakan bahwa seringkali kasus kekerasan dan pelecehan sexual pada anak, selesai dengan secarik kertas bermaterai sepuluh ribu.
“Banyak seperti itu. Makanya saya harapkan RPA DPD kota Depok untuk hadir dan melakukan pendampingan hingga tuntas. saya minta kontak personnya ditampilkan pada papan nama di sekretariat RPA.” tandas Anwar.
Ditempat yang sama, Ketua Umum RPA Perindo Jeannie Latumahina dalam konsolidasi itu menjelaskan bagaimana visi RPA Perindo itu turun sampai ke akar rumput, sampai ke tingkat RT dan kita berharap setiap DPD mempunyai titik – titik perjuangan untuk pendampingan terhadap perempuan dan anak, baik yang mengalami kekerasan fisik maupun seksual.
“Saya berharap jajaran RPA jemput bola ketika mendengar adanya permasalahan perempuan dan anak.” pintanya.
Selain itu, lanjut Jeannie, RPA harus proaktif dalam pencegahan kekerasan fisik maupun seksual kepada perempuan dan anak. Hal itu bisa dilakukan melalui sosialisasi di tempat yang dianggap rawan tindakan kekerasan tersebut.
“Setiap kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak, kami siap mendampingi secara gratis, jangan malu. Laporlah ke RPA Perindo,” himbaunya.
Jeannie menyebut, RPA yang baru diresmikan pada Desember 2022 lalu sudah bergerak secara aktif sebagai perwujudan Partai Perindo yang dikenal gigih dalam memperjuangkan perlindungan hak perempuan dan anak.