Ia juga menerangkan, terdapat dua jenis sarung tangan dan sepatu khusus dengan keamanan tinggi yang dilapisi oleh karet tebal.
“Sarung tangan pertama standar saja untuk menahan panas, selanjutnya sarung tangan khusus untuk proses penyelamatan yang menggunakan tali,” ungkapnya.
“Kemudian untuk sepatu dibuat setebal mungkin agar aman jika menginjak bahan berbahaya seperti kaca atau paku,” sambungnya.
Lanjutnya, personel Damkar juga dilengkapi alat Self Contained Breathing Aparatus (SCBA).
Alat tersebut berisi oksigen murni yang digunakan oleh anggota Damkar saat bertugas memasuki Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kebakaran.
“SCBA ini akan digunakan ketika berada di ruangan berasap dan terbatas. Tentunya agar tidak menimbulkan risiko seperti keracunan, ledakan, hingga kematian,” jelasnya.
Dalam hal ini, Tesy mengungkapkan, anggota Damkar memiliki respon time selama 15 menit, waktu tersebut termasuk untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan waktu tempuh perjalanan.
“Semua sudah sesuai dengan SOP dan K3 dan kami maksimalkan semuanya. Selain untuk masyarakat, juga untuk anggota kami,” tandasnya.