“Penurunan tanah terjadi sebesar 5 – 12 cm/tahun. Selain karena beban bangunan, penyebab utama adalah karena adanya pengambilan air tanah secara berlebihan,” ungkapnya.
Hilangnya air di sela-sela tanah pada lapisan akuifer lapisan yang dapat menampung dan dilalui oleh air) akan menghasilkan ruang kosong. Akibat beban tanah itu sendiri ditambah lagi bangunan yang berdiri di atasnya, ruang kosong akan terisi oleh material di atasnya, dengan kata lain tanah mengalami pemadatan. Dalam skala yang besar, peristiwa ini mengakibatkan adanya penurunan tanah/subsidens.
“Kami akan komitmen memberikan pelayan kepada masyarakat Kota Depok, mengenai air bersih, mudah mudahan di tahun 2024 masyarakat akan terpenuhi kebutuhan air,” pungkasnya. (adi).