Penderita Hepatitis A SMPN 20 Terus Bertambah

Dia juga beranggapan seluruh pelajar yang sakit saat upacara hanya disebabkan tidak sarapan sebelum berangkat sekolah, sehingga saat upacara mengalami hal demikian.

“Mereka yang sakit kemudian diberikan pertolongan pertama oleh PMR dengan diberikan makanan kecil, sebagian ada yang langsung dijemput orang tuanya,” tutur Komar.

Khawatir akan apa yang menimpa, Komar mengintesifkan pengawasan kepada sejumlah siswa yang mengalami sakit saat upacara. Hasilnya, pada selasa malam ada orang tua melapor ke pembina siswa bahwa sebagian menderita hepatitis A.

“Rabu kami dapat kabar positif dari orang tua murid sudah banyak yang terkena hepatitis A,” sambung Komar.

Akhirnya lanjut dia, pihak sekolah berinisiatif melaporkan kejadian tersebut kepada puskesmas terdekat. Keesokan harinya tim puskesmas datang, namun tidak melakukan apa-apa.

“Kamis kami mengumpulkan data siswa yang tidak masuk untuk didata pihak puskesmas. Sabtu-Minggu komunikasi terputus sebelum akhirnya pada Senin (18/11) kami kaget karena jumlah siswa yang dirawat naik secara signifikan menjadi 35 anak,” ujarnya.

Naiknya jumlah anak yang sakit langsung direspon dengan melapor kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, saat itu juga Dinkes langsung melakukan kunjungan dan mengambil sample darah.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com

Tinggalkan Balasan