Thamrin menambahkan, jumlah peminat mengikuti pelatihan tata rias di balai latihan kerja Disnaker. Sejauh ini sudah hampir 20. Namun karena jumlah terbatas sehingga peserta harus antri untuk bisa mengikuti pelatihan tata rias. Karena dalam satu tahun hanya ada 2 sampai 3 angkatan saja.
“Untuk tahun ini pelatihan berbasis kompetensi terdapat 3 angkatan dan setiap angkatan 16 peserta, jadi memang harus antri untuk bisa dipanggil mengikuti pelatihan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Pelatihan dan Priduktifitas Bina LPK pada Disnaker Kota Depok dr. Tri Astati Yeni Retnowati M.K3 menjelaskan, beberapa materi yang diterima peserta dalam pelatihan kali ini seputar tata rias makeup, hijab, pemakaian busana/gaun. Inatruktur lembaga pelatihan kerja Solan Dina, pelatihan praktek dan teori.
“Materi yang kita sampaikan seputar tata rias pengantin, kebetulan tahun ini dengan mengambil tema pengantin,” ungkap Tri Astati yang saat itu didampingi Koordinataor Pelatihan Pangastuti.
Selain itu, ujar dia, sertifikasi yang dikeluarkan oleh Disnaker Depok melalui Badan Nadional Sertifikasi Ptofesi diakui oleh kalangan pelaku usaha.
Selain Tuti berharap, melalui acara pelatihan ini setiap peserta mampu mengimplementasikan materi dalam pelatihan. Sehingga bisa menambah skil kemampuan yang dimiliki.
“Disamping bertujuan untuk meningkatkan SDM juga menjadikan peserta terampil di bidang tata rias pengantin yang nantinya bsa bekerja baik secara mandiri,” tandas. (Adi).