“Sejauh ini di meja perundingan masih dua nama: Ahmad Heryawan dari PKS dan Mas Agus Harimurti Yudhohono dari PD. Kalau Nasdem ajukan Jenderal Andika,” ujar ki Ucuk.
Ki Ucuk Jumanta yang lebih suka disebut pengamat potensi, bisa membaca karakter serta garis kehidupan seseorang lewat sinyal dan energi secara manual dengan perhitungan huruf atau nama.
“Anies dan Andika. Saya memandangnya sebagai proses politik yang alamiah, biar saja publik mulai menilai dan menimbang siapa saja kandidat yang layak menjadi pemimpin masa depan,” ungkapnya.
“Jika koalisi ketiga partai mengutamakan kemenangan seperti rumus ideal yang dikemukan, koalisi Perubahan dibangun berdasarkan prinsip equal partnership, sejajar, setara satu sama lain,” imbuhnya.
Dia juga meyakini pemeliharaan elektabilitas Andika Perkasa makin terbentuk dan moncer jika menjabat menteri setelah pensiun nanti. Jika Andika Perkasa dipasangkan dengan Anies dinilai sangat ideal.
“Militer – sipil pasangan Anies – Andika, ada kemungkinan terjadi geliat elektoral yang cukup potensial dan diperhitungkan,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, peta politik kemungkinan masih bisa berubah kalau Anies Baswedan menjadi cawapres, dan Andika Perkasa sebagai capresnya.
“Saya kira Andika punya peluang berpasangan dengan Anies. Apalagi Andika sosok militer yang cerdas dan disegani. Jika keduanya bersanding, maka duet female-male. Ini lagi ditunggu publik,” ucapnya.