Idris yang saat itu di dampingi Camat Beji Hendar Pradesa, menjelaskan, kecamatan terbaik akan mewakili Kota Depok pada lomba yang sama di tingkat provinsi. Jika lolos di provinsi, maka akan mewakili Jawa Barat di tingkat nasional.
“Kecamatan terbaik akan dilombakan di tingkat nasional, dari sisi performance, kinerja dan sinergitas dengan stakeholder terkait, banyak hal misalnya, tata kelola dan tata ruang kantor kecamatan,” tuturnya.
Dirinya meminta seluruh kecamatan se-Kota Depok untuk menggesa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) yang merupakan produk akhir SAKIP. LAKIP berkaitan pula dengan Rencana Strategis (Renstra) kecamatan.
“Stakeholder kecamatan untuk bisa membantu menggesah, dan meningkatkan LAKIP. Jadi, LAKIP ini adalah bagian dari penerapan SAKIP. LAKIP nanti ada beberapa hal yang menjadi catatan antara lain seperti Renstra kecamatan. Tidak hanya Renstra tapi bagaimana ukuran standar keberhasilan. Ini semuanya yang dinilai dalam saat sekarang ini (lomba),” papar Idris.
Terakhir, Wali Kota Depok berpesan agar seluruh camat bisa memperlihatkan dan mempresentasikan inovasi dalam lomba tersebut. Tujuannya bukan sekadar ingin meraih juara, tetapi Renstra dan perencanaan dari kecamatan ini bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Tujuan utama diselenggarakannya pemerintah adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Adi).