HBS menegaskan, Hari Tani Nasional harus dijadikan momentum refleksi semua pihak. Pemerintah daerah perlu melindungi ruang hijau dan mendukung inovasi pertanian perkotaan. Masyarakat diharapkan membiasakan budaya menanam di rumah, sementara generasi muda harus berani membawa pertanian ke masa depan dengan riset dan teknologi digital.
“Depok bisa menjadi contoh kota hijau yang tangguh. Petani tangguh bukan hanya mereka yang punya sawah luas, melainkan juga warga yang menanam cabai di teras rumah atau memelihara ikan di kolam kecil. Semua itu bagian dari kontribusi menjaga ketahanan pangan,” ujar HBS.
Lebih jauh, HBS menegaskan bahwa urbanisasi tidak boleh memutus hubungan manusia dengan tanah. Justru, integrasi pertanian kota dalam pembangunan dapat menjadikan Depok lebih hijau, mandiri, dan tangguh menghadapi tantangan krisis pangan.
“Hari Tani Nasional di Depok membuktikan bahwa bertani bukan soal luasnya lahan, melainkan semangat menjaga kehidupan. Dari petani tangguh di perkotaan, kita percaya Indonesia akan terus tumbuh,” pungkasnya.



