Hardiono ; Door to Door Lebih Efektif

“Caranya dengan melakukan home visit, kalau ODP atau PDP jalan seperti ke tempat pemeriksaan massal maka saya khawatir terjadi penyebaran virus tersebut,” katanya 24 Maret 2020.

Hal itu dilakukan kata Hardiono, karena dalam situasi yang seperti ini, pilihan tepat untuk mengendalikan wabah dan virus adalah tetap diam di rumah, dan melakukan isolasi mandiri selama 14 haru guna penyembuhan dan menekan angka penularan virus tersebut.

Hardiono menilai saat ini upaya menjemput bola kepada orang yang menjadi prioritas rapid test menjadi salah satu cara paling efektif dalam menekan angka penyebaran virus tersebut.

Apa yang dikatakan Hardiono pun diamini Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daerah Pemilihan Depok-Bekasi, Hasbullah Rahmad. Hasbullah mengatakan terjadi pilihan yang dilematis jika covid test dilakukan di suatu titik atau Puskesmas.

Sebab kata dia, orang dengan pemantauan itu memang belum positif corona, namun tidak ada yang jamin juga orang tersebut belum tertular.

“lebih aman kalau ada data ODP dilakukan cek di rumah, bukan di puskesmas, tapi petugas yang aktif. Kalau ada kerawanan tidak akan menyebar, karena 14 hari bisa sembuh. Ke Puskesmas pakai transportasi masal maka makin besar,” kata dia.

Hasbullah juga mendukung cara pandang Hardiono yeng menyebutkan jemput bola merupakan cara yang paling efektif dalam menekan penyebaran corona.

”Pemerintah harus bijak, niat baik, tapi kalau tidak tepat teknis maka akan nambah pasiennya. Caranya jangan konfensional, perkecamatanya sudah benar tapi mata rantai penyebaran harus dihentikan,” tandasnya. (*)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com

Tinggalkan Balasan