Tidak hanya fokus pada korban, Nessi mengatakan, pihaknya juga berencana untuk melakukan pendampingan terhadap siswa lain yang terlibat dalam insiden tersebut.
“Kami akan memastikan pendampingan khusus, tidak hanya kepada korban tetapi juga kepada siswa-siswa yang terlibat agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Saat ini, fokus utama DP3AP2KB Kota Depok adalah pada pemulihan psikologis korban.
Selain itu, rencana kunjungan ke sekolah akan dilakukan untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada siswa serta guru terkait pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif bagi seluruh siswa.
“Kasus bullying ini telah mendapat perhatian serius dari pihak berwenang, dan tindakan cepat yang diambil oleh DP3AP2KB diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang,” tandasnya.