Dari sisi pendidikan, dengan semakin sedikitnya perokok anak maka diharapkan produktivitas mereka semakin meningkat sehingga dapat mengejar ketertinggalan dari segi kualitas pendidikan.
Dari sisi kesehatan, penurunan prevalensi merokok akan menghilangkan perilaku merokok sebagai faktor risiko penyakit tidak menular. Penurunan penyakit tidak menular akan menjadi modal bagi generasi muda Indonesia untuk lebih produktif. Selain itu, penurunan penyakit tidak menular akan mengatasi permasalahan tingginya biaya kesehatan di Indonesia.
2. Memperkuat kebijakan pengendalian konsumsi rokok yang mendukung kebijakan fiskal, misalnya mengatur iklan, menetapkan kawasan tanpa rokok, mengatur penjualan rokok terutama bagi kelompok rentan, dan upaya kampanye berhenti merokok. **