– Dampak Rokok untuk Kesehatan:
Selanjutnya, tingginya angka perokok di Indonesia juga menjadi akar masalah tingginya penyakit tidak menular. Tingginya tingkat penyakit tidak menular di Indonesia menunjukkan bahwa SDM juga semakin rentan sakit sehingga dapat menurunkan produktivitasnya sebagai generasi yang kompetitif (Semba et al., 2018).).
Tingginya konsumsi rokok di Indonesia mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 600 triliun pada tahun 2015 atau empat kali lebih besar dibandingkan penerimaan cukai yang diterima negara (Kosen, et.al, 2017).
– Dampak Rokok untuk ekonomi:
Terlebih lagi, tingginya angka perokok di Indonesia akan membuat kelompok masyarakat miskin memiliki posisi semakin rentan. Menurut Badan Pusat Statistik yang dikutip dalam Kompas.com (2020), program pengentasan kemiskinan akan sulit tercapai karena belanja rumah tangga miskin terbesar kedua adalah rokok.
Data menunjukkan bahwa konsumsi rokok pada keluarga miskin mengalahkan kebutuhan lain yang lebih bermanfaat, bahkan kebutuhan pokok seperti pendidikan dan kesehatan.
Di sisi lain, perokok berpenghasilan menengah ke bawah cenderung lebih sensitif terhadap harga dibandingkan dengan perokok berpenghasilan tinggi sehingga kebijakan peningkatan harga rokok melalui peningkatan cukai tembakau berpotensi untuk melindungi kelompok penduduk miskin dari kecanduan akibat konsumsi rokok (Ahsan & Tobing, 2008).
Mahasiswi Magister ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia Maju
APAKAH ADA MANFAAT KENAIKAN CUKAI BAGI PENINGKATAN KUALITAS SDM?
1. Kenaikan cukai rokok terbukti menjadi satu strategi yang efektif untuk menurunkan prevalensi merokok sehingga dapat mengatasi hulu masalah kualitas SDM di Indonesia, yaitu pendidikan dan kesehatan.