DR Didin menjelaskan, Koalisi perubahan memiliki pigur capres hanya Anies Baswedan, yang masih belum ada kata sepakat yakni cawapresnya, karena masih ada beberapa nama yg potensial seperti AHY, Aher, Andika Perkasa, Khofifah, atau nama lain yang potensial dari kalangan profesional yang bisa saja nanti akan muncul sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan.
Didin berpesan supaya partai politik tidak keliru dalam menentukan Capres-Cawapres 2024.
“Jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih rakyat,” kata Didin.
Kalau dilihat dari pengalaman dari pemilu ke pemilu, menurut Didin selalu posisi paket pasangan Capres dan Cawapres diumumkan selalu last minute, diakhir-akhir menjelang pendaftaran ke KPU.
“Iya harusnya yang bijaksana ada baiknya koalisi perubahan seyogyanya, posisi Cawapres bisa ditentukan oleh Capresnya, biarlah pak anies baswedan sendiri yang memilih biar tidak ada terkesan kawin paksa,” ungkap Didin, yang saat bersama Ketua Umum BNKAB 24 DR Fifi Hanafiah.
Yang terpenting lanjut Didin, siapapun Cawapresnya nanti, Parpol koalisi perubahan harus tetap solid, kompak, dan bekerjasama yang baik untuk meraih kemenangan, menjadikan pak Anies Baswedan menjadi Presiden di pemilu 2024.
“Jadi, tanpa menunggu waktu, bisa saja parpol koalisi perubahan melakukan deklarasi Capres bersam-sama ataupun masing-masing, soal Cawapresnya bisa menyusul nanti, tergantung waktu yang tepat, jadi posisi pak Anies bisa menjadi pemersatu di Koalisi Perubahan ini,” papar Didin.
Sementara Itu Ketua Umum BNKAB 24, DR Fifi Hanafiah sempat membaca sebuah cerita soal pemilihan pilot di sebuah maskapai penerbangan.