Namun kondisi koalisi tersebut dipatahkan oleh pernyataan dari salah satu kader Gerindra yaitu Yeti Wulandari, yang menyebutkan koalisi itu belum mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Hal tersebut juga selaras dengan dilakukannya deklarasi koalisi empat partai yang santer dengan nama ‘tertata’. Tertata adalah visi dan misi yang disepakati koalisi empat parpol, yaitu tertib, taat dan takwa.

Kemudian pergerakan politik juga, terlihat dari kabar pencalonan beberapa individu untuk ikut dalam kontestasi pilkada Depok. Beberapa dikabarkan siap mencalonkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Teranyar, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono yang menyatakan dirinya siap maju menjadi Balon Wali Kota Depok. Berbekal dukungan dari berbagai pihak, Hardiono menyatakan siap jika nantinya ada partai politik yang bersedia menjadi kendaraannya menuju kursi Wali Kota Depok.

BACA JUGA:  Wacana Penghapusan Honorer Hingga Pesan Hardiono Untuk Pegawai Berkompetensi

Hardiono mengatakan, dia sudah sowan ke banyak partai dalam untuk mendapatkan “tiket” dirinya ikut dalam pesta demokrasi warga Depok pada September 2020.

Namun, dirinya memiliki keterbatasan, dan itu ada dalam jabatan yang saat ini diemban, yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN). Hardiono saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Depok, dan baru akan pensiun pada Januari 2021.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan