Pancoranmas, depokupdate.com | Geliat politik di Kota Depok semakin menghangat, seiring dengan pergerakan dari tokoh masyarakat maupun pejabat publik yang mulai bermanuver pada Pilkada 2020. Meski, waktu pendaftaran bakal calon (balon) kepala daerah baru dibuka pada 16-18 Juni 2020.
Mereka berspekulasi, sambil memikirkan langkah strategi untuk menghadapi pesta demokrasi tersebut. Mulai dari jalur kepartaian, maupun individu.
Seperti diketahui, berbagai koalisi partai politik dibentuk sebagai lambang kekuatan mulai dari Koalisi Depok Bangkit (KDB), diketuai dua partai besar yang ada, Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keberadaan KDB bertujuan meruntuhkan kekuasaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Depok.
Namun karena belum menentukan langkah, KDB yang juga diikuti beberapa partai bessr seperti PPP dan Demokrat akhirnya cerai-berai ditengah jalan dan hanya menyisakan dua partai besarnya.
Sementara itu partai lain juga ikut membuat poros koalisi yaitu Partai Gerindra-PDIP. Keduanya sepakat berkoalisi melalui penandatanganan yang dilakukan di Kawasan Tanah Baru, Kecamatan Beji beberapa pekan silam.
Koalisi tersebut sepakat mengusung kader Gerindra, Pradi Supriatna sebagai Calon Wali Kota Depok, sedang PDIP menyodorkan wakilnya yang hingga saat ini masih dalam proses pemilihan (untuk diajukan menjadi Wakil Wali Kota).