depokupdate.id, Depok – Delegasi Negara Laos mendapat sambutan selamat datang dari Pemerintah Kota Depok di terima langsung oleh Sekda Kota Depok. Dalam kunjungan studi tentang strategi percepatan penurunan stunting, di Balaikota Depok, Kamis (07/9/2023).
Sebanyak 17 utusan resmi Pemerintah Laos, yang terdiri dari para pejabat eselon 1 dan 2 dari lima kementerian di Laos, yang belajar ke Kota Depok tentang strategi penganggaran dan percepatan penurunan stunting. Dalam delegasi ini ada pula utusan Uni Eropa, Bank Dunia, dan GIZ.
“Selamat datang di Kota Depok. Kami menyambut gembira utusan Laos, Kota Depok dan Negara Laos tidak jauh beda sama sama tidak punya laut. Di sini kami memberikan gambaran, berkaitan permasalahan stunting di Kota Depok,” ungkap Sekda Kota Depok Supan Suri, Kamis (07/09/2023) di ruang Edelweis, lantai 5 Balaikota Depok.
Supian Suri bersama beberapa perangkat Daerah di hadapan delegasi Negara Laos mengungkapkan, Kota Depok menargetkan zero new stunting atau tidak ada lagi kasus stunting baru pada 2024.
“Targetnya zero new stunting, jadi istilahnya tidak muncul lagi kasus stunting yang baru sampai tahun 2024,” ujar Supian.
Supian menjelaskan, dalam upaya menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tak hanya menyasar anak balita saja. Tetapi mulai dari ibu hamil, ibu menyusui bahkan para calon pengantin.
“Bahkan, bapak-bapak juga diperhatikan karena mereka harus paham masalah stunting, sehingga kita bisa berkolaborasi, tokoh agama juga lewat khutbah dan kuliah subuh yang mereka lakukan,” jelasnya.
Menurutnya, Pemkot Depok telah memiliki komitmen dalam menyajikan seluruh data yang real, seperti angka prevalensi balita stunting.
Angka prevalensi balita stunting di Kota Depok dari tahun 2019, 2020, 2021 dan 2022 mengalami penurunan, ini berdasarkan data e-PPGBM (pemerintah daerah), yaitu 3,48 persen masuk kategori rendah.
Sementara itu Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi, mengatakan pemerintah Indonesia siap membantu Laos dalam aksi penurunan stunting.
Untuk studi lapangan dirinya memilih Kota Depok, karena dari seluruh Indonesia Kota Depok cara menangani penurunan Stunting Cukup baik,” katanya.
“Kami menyambut baik utusan Laos, dan akan membantu semaksimal mungkin agar stunting dapat sama-sama diturunkan secara nasional dan regional,” ungkapnya kepada depokupdate.id, Kamis (07/09/2023) di Balaikota Depok.
Saat ini Indonesia telah dapat menurunkan prevalensi stunting dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Angka ini ditargetkan turun lagi hingga pada angka 14 persen pada tahun 2024. Ini artinya, Indonesia dapat menurunkan stunting sebesar 9,2 persen poin dalam empat tahun, atau satu setengah kali lebih cepat dari pada periode 2013-2018. “Salah satu kunci sukses Indonesia adalah menata kelembagaan percepatan penurunan stunting yang terdiri dari 20 kementerian dan lembaga negara serta menentukan strategi Nasional,” kata Suprayoga Hadi.
Terdapat lima pilar yang dibangun dan senantiasa diperkuat, yakni komitmen berkelanjutan, peningkatan literasi masyarakat, konvergensi dan keterpaduan lintas sektor, pemenuhan gizi yang tepat, dan penguatan sistem pemantauan dan evaluasi. (**).