Kelurahan Pondok Cina Inisiasi Pembentukan Bank Sampah Disetiap RW

Reporter: adi apeng
Editor: Sy

Beji, depokupdate.id, – Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok membentuk bank sampah di wilayahnya. Kali ini, keberadaan bank sampah tersebut menyasar di wilayah RW dengan tujuan utama dari pembentukan bank sampah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat sekaligus membangun kemandirian ekonomi.

Pertumbuhan pembangunan yang terjadi di wilayah Kota Depok menyebabkan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk. Dari sisi lingkungan, hal ini berdampak pada meningkatnya volume sampah yang menyebabkan TPA Cipayung mengalami kelebihan kapasitas.

Bank sampah juga merupakan program Pemerintah yang dinilai efektif untuk mengatasi permasalahan sampah di perkotaan.

Berkaca pada hal tersebut, Kelurahan Pondok Cina melakukan pembentukkan Bank Sampah, guna mengurangi volume sampah kedepannya. 

Dengan pengelolaan sampah rumah tangga dapat dilakukan secara sederhana yang setiap orang dapat menerapkannya. Terdapat berbagai macam cara pengelolaan sampah rumah tangga secara sederhana.
”Yang paling sederhana dan yang paling mudah dilakukan setiap orang adalah memilah sampah antara sampah organik dan anorganik. Memilah sampah bertujuan untuk membedakan antara sampah yang bisa di daur ulang atau tidak bisa di daur ulang,” jelas Lurah Pondok Cina Norman.

Menurut Norman, dengan dibentuknya bank sampah di RW, menjadi solusi yang memiliki dampak secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat. Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.
“Bank sampah ini bisa dimanfaatkan warga melakukan berbagai kreativitas. Seperti halnya membuat pot dari botol bekas, membuat kreasi anyaman dari limbah, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Selain mengasah kreativitas, sambung Norman, masyarakat juga dapat memanfaatkan hasil kreativitasnya untuk dijual.

Tentunya, hal ini juga dapat meningkatkan taraf perekonomian warga, mengingat bahan dasar yang digunakan bernilai ekonomis.
“Beberapa jenis sampah yang bernilai ekonomis diantaranya botol bekas, kertas, kardus, plastik, serta logam,” kata Lurah.

Tidak hanya digunakan untuk berkreasi, sampah tersebut juga bisa dikumpulkan di bank sampah, kemudian dijual melalui pengepul setiap satu bulan sekali.
“Dirinya berharap keberadaan bank sampah ini kedepannya bisa bermanfaat bagi masyarakat, selain membuat bersih lingkungan juga memberikan penghasilan tambahan,” pungkasnya. (**).

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com