Gandara menghimbau, kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi bencana alam saat pancaroba. Dengan melakukan sejumlah langkah antisipasi.
Menurutnya, warga bisa mengecek kondisi bangunan rumahnya jika berada di wilayah yang rawan bencana. Seperti longsor, banjir dan pohon tumbang.
“Bencana alam ini bisa menyebabkan kebakaran, karena kosleting listrik bisa terjadi,” jelasnya.
Kemudian, warga bisa berkoordinasi dengan para ketua lingkungan maupun dinas terkait jika menemukan potensi bencana di wilayahnya. Misalnya pohon – pohon yang mulai rimbun dan rawan tumbang.
“Agar dinas terkait bisa memangkas pohon-pohon tersebut sehingga tidak membahayakan warga,” tuturnya.
Banjir kali ini disebabkan saluran yang tak mampu menampung air, disebabkan sampah. Kali di dekat permukiman juga bisa meluap.
“Masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es) yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung,” paparnya.
Gandara juga mengatakan, penyebab paling banyak saat musim hujan adalah akibat korsleting listrik. Ia pun meminta jajarannya untuk melakukan antisipasi.
“Pastikan dalam fase siaga, pengamanan dilakukan. Seluruh warga selamat di masa bila sampai terjadi genangan,” pungkasnya. (Adi).