depokupdate.id, Depok – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, menggelar Sekolah Pra Nikah (SPN) angkatan 43, di Aula Lantai 10 Gedung Dibaleka II, selama 2 hari tanggal 2 sampai 3 Maret 2024.
Acara di buka langsung Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, drg. Nessi Anniss Handari, nampak hadir Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Rahmat Maulana, S.STP, MSi, nara sumber dari tim Spisikolog UI, Rolla Apnoza, Dokter Spesialis, dan dari Enterpaeiner, serta para sekolah pra nikah.
Jemput jodohmu dengan ilmu, SPN angkatan ke 43 tersebut, diikuti oleh 40 remaja dari komunitas dan yayasan.
Koordinator Ketahanan Remaja Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3AP2KB Kota Depok Diah Triana Sari mengatakan, SPN merupakan program inovasi kota Depok, yang berlangsung sejak tahun 2018 hingga 2024 ini, memasuki angkatan ke 43.
Tujuan utamanya yaitu, memberikan pemahaman tentang kehidupan pernikahan atau suami istri, sebelum calon pengantin menikah.
“Selain itu, untuk membekali para calon pengantin dalam ilmu pengetahuan, keterampilan komunikasi, manajemen konflik dan pemahaman tentang tanggung jawab dalam membangun rumah tangga yang harmonis,” paparnya, disela kegiatan SPN angkatan 43, Sabtu (2/3/2024), di Balaikota Depok.
Ketika mereka dapat materi dari SPN, lanjutnya, mereka nanti akan mendapatkan pemahaman agar sebelum menikah, mereka harus mempersiapkan mental, fisik, dan juga ekonominya.
Terutama mental, bagaimana kejadian dalam rumah tangga. Misalkan saat menghadapi istri, saling memahami peran sebagai suami istri, memahami karakter seorang wanita sebagai istri, persiapan ekonomi, sebelum nikah ada usah apa.
“Jadi kita persiapkan, menikah itu bukan sekedar cinta, namun harus ada persiapan secara ekonomi, misalnya nanti mau kerja kantoran atau menjadi enterpreuner, ini harus dipersiapkan dan dibicarakan dengan calon istri,” urai Diah.
Ia pun menyampaikan, SPN hanya diikuti oleh masyarakat Depok, sebab kegiatan tersebut, untuk memberdayakan masyarakat Kota Depok.
“Anggarannya kan dari kota Depok. Jadi, kalau misalnya kota lain yang ikut, ya rugi dong,” imbuhnya.
Pengajar SPN terangnya, pihaknya ambil dari tim sekolah UI, Pengusaha, Dokter terkait kesehatan, Dokter spesialis soal kandungan dan Psikolog.
Kegiatan tersebut juga seharusnya, sinkron dengan pihak Kantor Urusan Agama (KAU) di setiap kecamatan Kota Depok.
Diah menjelaskan, setelah SPN, para peserta akan akan mendapatkan sertifikat SPN.
“Kita juga nanti memberikan screening kesehatan, pembelajaran pencegahan stunting, seperti menjaga tekanan darah dan edukasi mencegah anemia, cek Hb dan pemberian TTD. Ini kami lakukan untuk membantu Dinkes dan KUA juga sebenarnya,” tutupnya. (**).