depokupdate.id, Limo – Kelurahan Meruyung hari ini mengadakan Pelatihan 8 Fungsi Keluarga, yang mengangkat tema Keluarga Harmonis Ciptakan Anak-anak yang Cerdas, Sehat, dan Berkualitas.
Pelatihan 8 Fungsi Keluarga ini yang digelar di aula kantor Kelurahan Meruyung, Kamis (14/09/2023), dibuka langsung Camat Limo Sudadi, menghadirkan narasumber PLKB Kecamatan Limo Dr. Iya Harini.
Hadir dalam Pelatihan 8 Fungsi Keluarga ini Camat Limo, Lurah Meruyung Asep Suherman, para kepala seksi, unsur PKK, kampung KB, PIK-R, Genre, hingga karang taruna.
Camat Limo Sudadi, menuturkan Pelatihan 8 Keluarga ini merupakan kolaborasi semua unsur untuk mewujudkan keluarga harmonis dan bahagia, dengan anak-anak yang cerdas, sehat, dan berkualitas.
“Gebrakan-gebrakan sedang dilakukan agar ada perubahan mindset dan perilaku keluarga dan anak-anak,” ungkap Bang Dadi, sebagai sapaan akrabnya, usai membuka acaranya.
Bang Dadi, berharap Depok sebagai pelopor ketahanan keluarga dengan dua Perdanya, yakni Perda Kota Layak Anak dan Ketahanan Keluarga memang signifikan. Hal ini sesuai visi misi Kota Depok yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera.
“Mudah-mudahan pembekalan ini bisa mengubah mindset dan berupaya mengenal secara utuh setiap program yang digulirkan, misalnya Kampung KB bukan hanya terkait kontrasepsi. Tapi bagaimana merencanakan kehidupan, bagaimana keluarga kita dan anak-anak,” jelasnya
“Bisa jadi apa yang kita rintis saat ini, 10 tahun baru bisa dirasakan. Karena itu, dibutuhkan pembinaan secara kontinyu,” imbuhnya.
“Semoga yang ikut kegiatan sosialisasi, khususnya anak muda bisa memberikan informasi ke lingkungannya dan membuat program di RW masing-masing,” tuturnya.
Sementara, Lurah Meruyung, Asep Suherman menuturkan Pelatihan 8 Keluarga ini merupakan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Meruyung. Ajarkan anak anak dengan baik, jangan sampai anak anak kehilangan kesempatan untuk masa kecilnya.
Tentunya kata Asep kegiatan ini menggunakan anggaran APBD di manfaatkan dengan sebaik-baiknya, harus menyentuh kepada masyarakat.
“Harapannya pelatihan-pelatihan ini bukan sekadar seremonial. Polanya ingin seperti di PKK, sibuk bukan hanya saat mau lomba, tapi diimplikasikan dalam keseharian
Lurah mempersilakan peserta menuangkan ide dan gagasan dalam program kegiatan selama satu tahun, demi kebermanfaatan bagi lingkungan.
“Misalnya mau ada kegiatan baca bersama, dongeng, dan lainnya silakan dituangkan demi kemajuan lingkungan,” pungkasnya. (**).