Kemudian berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk layanan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), serta memastikan produk yang dijual telah memiliki sertifikat halal, PIRT, dan terjamin keamanan pangannya.
Kolaborasi juga dilakukan bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Peserta pelatihan barista yang telah dilatih Disnaker dilibatkan untuk membuka kedai kopi sederhana di UMKM Center.
“Alhamdulillah saat pembukaan responsnya luar biasa, sangat bagus sekali,” ucapnya.
Menurut Thamrin, seluruh konsep ini diarahkan untuk membangun ekosistem ekonomi kerakyatan yang kuat di Kota Depok.
“Kita harapkan semua ini membentuk ekosistem yang kuat dalam penguatan ekonomi mikro di Kota Depok. Dengan skala kecil melalui fasilitas tempat yang diberikan ITC Kota Depok,” ujarnya.
Ia berharap model seperti ini ke depan bisa diterapkan di pusat perbelanjaan lain, sehingga setiap kecamatan memiliki penguatan ikon UMKM masing-masing.
“Semua produk yang ada di sini adalah produk binaan DKUM, Disdagin, dan Disnaker yang berkolaborasi membentuk jaringan ekonomi di Kota Depok,” tambahnya.
Untuk jam operasional, UMKM Center mengikuti jam operasional ITC Depok.
“UMKM Center buka sampai jam 9 malam, mengikuti tutupnya ITC. Ada petugas yang berjaga sampai jam 9 malam,” jelasnya.
Selain produk UMKM reguler, UMKM Center juga menyediakan layanan Kuliner Nusantara atau Kue Subuh yang buka dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
“Kalau jam 9 masih ada, kita tarik ke dalam dan dijual sampai sekitar jam 4 sore. Jadi tidak hanya pagi, siang pun kalau ada dinas yang mau rapat dadakan bisa pesan di sini,” katanya.
Produk yang tersedia beragam, mulai dari kue basah, kue kering untuk oleh-oleh, hingga batik dan fashion khas Depok. “Kalau ada yang cari oleh-oleh dari Depok, bisa langsung ke sini. Batik Depok dan fashion Depok juga sudah tersedia, desainnya kekinian dan merupakan produk komunitas binaan Pemkot Depok,” ujarnya.



