Guna memantau netralitas jajarannya, ia meminta agar setiap Lurah wajib cermati acara apa yang akan mereka hadiri.
“Para Lurah sudah saya minta harus cermati acara apa yang akan mereka hadiri, atau mereka bisa konsultasi dengan Camat, apakah boleh hadir atau tidak. Ini salah satu yang jadi kontrol kita,” paparnya.
Mengenai tingkat partisipasi pemilih pemula dan Milenial, Wiyana mengaku tidak khawatir akan rendahnya pemilih muda.
Pasalnya, IPM Kecamatan Sukmajaya sudah mencapai 84, Itu artinya tingkat pengetahuan dan pendidikan warganya tinggi.
“Dengan begitu, para pemilih muda akan edukasi oleh lingkungan dan keluarga, agar bisa berpartisipasi memberikan suara untuk memilih pemimpin Kota Depok ke depan,” utasnya.
Sementara itu, para Lurah pun sudah menyiapkan kiat dan inovasi mereka dalam mensukseskan Pilkada serentak 2024, dengan upaya meningkatkan partisipasi pemilih untuk datang ke TPS, menggunakan hak pilih mereka.
Lurah Sukmajaya Mulyadi membeberkan, pada Pemilu 2024 lalu, pihaknya memberikan hadiah masing-masing berupa seekor kambing kepada dua RW, yang berhasil mendapatkan perolehan tertinggi partisipasi pemilih.
Sehingga pada Pemilu lalu, tingkat partisipasi pemilih Kelurahan Sukmajaya mencapai 84,63 persen.
Ia mengutarakan, untuk Pilgub Jabar dan Pilwalkot Depok, tidak lagi memberikan reward per RW, sekarang akan diberikan per TPS.