Untuk menghadapi persaingan yang kian ketat, ia menyebut ada tiga kekuatan yang harus dimiliki UMKM Depok.
Pertama ada pada kualitas produk yang baik dan konsisten, kemudian kemampuan branding dan pemasaran digital, serta kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah, swasta, dan komunitas.
Pemerintah terus mendorong ekosistem UMKM yang inklusif dan produktif melalui pelatihan, pendampingan, permodalan, digitalisasi pemasaran, hingga akses kemitraan.
“Depok Expo 2025 adalah bukti nyata bahwa kolaborasi itu sudah mulai berjalan. Tugas kita memastikan keberlanjutan dan dampaknya bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh pihak memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat UMKM sebagai fondasi ekonomi lokal.
Dengan semangat Depok Maju, ia berharap pelaku UMKM semakin kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
“Setiap karya UMKM adalah bagian dari kontribusi Kota Depok menuju Indonesia Emas 2045, ketika ekonomi nasional bertumpu pada kekuatan lokal,” tutupnya.
Depok Expo 2025 berlangsung pada 4–5 Desember dan diharapkan menjadi momentum bagi warga, terutama para orang tua, untuk mengenalkan dunia wirausaha kepada putra-putrinya sekaligus mendukung kebangkitan UMKM Kota Depok.



