“Tentu harus berhati-hati. Sebuah kabar harus lebih dahulu ditelusuri kebenarannya, jangan sampai salah. bisa fitnah jadinya” ungkap Pradi
Dikatakan Pradi, dirinya pernah memiliki media disekitar tahun 2005. dalam menayangkan berita kita kumpulkan berbagai informasi yang didapat. Kemudian disaring berita apa yang bisa tayang di halaman depan lalu kita diskusikan bersama editor dan kita putuskan gambar yang paling bagus. Itu dulu. Namun saat ini sudah tersaji lengkap di hand phone dan hampir semua orang bisa menjadi wartawan dengan membuat narasi kejadian di suatu tempat.
“Pada akhirnya, kita sulit menyaring untuk membuat sajian berita, hal ini dapat berdampak penggiringan berita opini yang bisa saha menimbulkan berita hoak” paparnya
Ia berharap, kedepan kita jalin simbiosis mutualisme sehingga bisa terjalin baik antara insan pers dengan Pemkot Depok.
“Mari kita lakukan dengan hal-hal yang legal yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku,” ajaknya.
Saat ditanya tentang insan pers di kota Depok, Pradi menyebut teman-teman pers telah memiliki komitmen yang luar biasa. selama ini semua masih normatif berimbang dalam menyajikan berita.
“Saya apresiasi kepada rekan awak media dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media,” pungkas Pradi.