“Kami tidak ingin ada tindakan represif. Fokus kami adalah edukasi dan pembinaan dengan mengedepankan pendekatan kemanusiaan,” tegasnya.
Sementara itu, Lurah Bojongsari, Yaya Sudira, menambahkan, semangat kolaborasi seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam mendukung program ini.
Ia menekankan, kegiatan monitoring bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan bentuk kepedulian kolektif terhadap generasi muda.
“Dengan keterlibatan semua pihak, mulai dari aparat hingga tokoh lingkungan, kami ingin menegaskan bahwa menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari potensi kenakalan remaja adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Yaya juga menilai pengawasan jam malam pelajar sebagai langkah preventif yang strategis dalam mencegah potensi kejahatan malam hari dan menjaga kualitas hidup masyarakat. Dirinya mengajak para orang tua untuk aktif mendampingi dan memantau aktivitas anak-anaknya.
“Peran orang tua sangat vital. Kami berharap mereka lebih peduli dan aktif memantau kegiatan anak-anaknya, khususnya pada malam hari,” tambahnya.
Menurutnya, kegiatan monitoring akan terus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Selain itu, sinergi antar lembaga akan diperkuat dan sosialisasi kepada masyarakat akan diperluas agar kesadaran kolektif terus tumbuh.
“Kegiatan monitoring ini akan terus berlanjut dengan memperkuat komunikasi antar lembaga serta memperluas jangkauan sosialisasi kepada masyarakat luas,” pungkasnya.



