Berlakon “Naskah “Post Gen Z” ini ditulis oleh Herry W Nugroho dan Maly Assoy. Pertunjukkan ini juga disutradarai langsung oleh Herry W Nugroho,
Berhasil menyabet penghargaan Kategori : 1. Grup Terbaik I, 2. Sutradara Terbaik, 3. Aktor Utama Pria Terbaik, 4. Penata Cahaya Terbaik. Kemudian Juga Masuk Nominasi Sebagai : 1.Desain Publikasi Terbaik, 2. Naskah Asli Terbaik, 3. Artistik Terbaik, 4. Rias & Kostum Terbaik dan 5. Musik Terbaik.

Kata Herry, penonton disuguhkan dengan drama musikal yang memadukan unsur koreografi, lagu, pantomim, musik perkusi, hingga video mapping. Adapun, pemain “Post Gen Z” adalah anak-anak dan dipandu oleh tim produksi dari generasi muda.
“Unsur koreografi dalam pementasan tersebut dikreasikan oleh Asri Mery Sidowati, lulusan S2 jurusan tari di Korea Selatan. Unsur musik digarap oleh Andri “Virgo“ Setiawan, personil grup band reggae Tony Q Rastafara,” ungkapnya.
Ada beberapa seniman kawakan juga terlibat dalam proses membimbing anak-anak yang mementaskan naskah “Post Gen Z”, seperti JokJoker, seniman musik dan pantomim; Iqbal Samudra, Ketua Simpul Interaksi Teater Selatan (Sintesa) Jakarta Selatan; serta beberapa seniman lainnya.
“Mereka rapuh, labil, sekaligus lugu. Bagaikan kain putih, mereka bisa berubah menjadi warna apa saja yang indah, tapi bisa juga menjadi kotor penuh noda,” kata Herry.
Pementasan naskah “Post Gen Z: Kami Ini Siapa…? Itu Tanya Sepanjang Usia?” ini membawa cerita tentang anak-anak masa kini yang hidup di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

“Kami mementaskan dengan beberapa improvisasi, di antaranya menyisipkan humor dan memperbanyak penggunaan bahasa berdialek Betawi dan bahasa gaya Depok.
”Setiap hari anak-anak saya tuntut berdialog memakai dialek. Mereka harus terbiasa sebelum tampil di DKI,” tandasnya.