DEPOKUPDATE.ID, CIMANGGIS – Dorong warga melahirkan potensi makanan khas Wilayahnya. Sebanyak 25 warga UKM dan UMKM Kelurahan Harjamukti Kecamatan Cimanggis, Kota Depok mendapatkan pelatihan olahan prodak lokal di Wisma Hijau, gedung Galathea, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Kamis (13/10/2022).
Pelatihan ini untuk membumikan olahan produk lokal yang menjadi ciri makanan di wilayah Kelurahan Harjamukti. Kegiatan yang diadakan selama dua hari yakni 13 – 14 Oktober 2022 yang peserta dari ibu-ibu PKK, para pelaku UMKM Kelurahan Harjamukti.
“Para peserta diberikan ilmu teori dan praktik terkait cara membuat aneka olahan makanan lokal. Adapun bahan yang digunakan yakni Cabe pedas, singkong Harjamukti dan Samosa Daging,” ujar Kasi Ekbang Muhammad Aris Wardana, S.Sos, Kamis (13/10/2022), di Wisma Hijau.
Lanjut Aris, sistemnya per kelompok, mereka bebas mengkreasikan itu untuk berbagai jenis makanan. “Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memiliki usaha pribadi. Salah satunya di bidang kuliner dengan mengolah produk makanan lokal,” jelasnya.
Hingga saat ini juga belum ada makanan khas dari Kelurahan Harjamukti.
“Oleh sebab itu, diharapkan muncul kreasi makanan dari para ibu-ibu ini, Iya di harapkan Harjamukti sesuai visi misi bapak Walikota Depok yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera,” terang Aris.
Sementara Itu Lurah Harjamukti Sukmara Wirakusumah, setelah mengikuti pelatihan tersebut, pihaknya berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan lanjutan. Seperti pelatihan pengemasan dan pemasaran produk secara digital.
“Jadi, ilmu itu berkelanjutan dan meningkat, peserta yang sama akan mendapatkan ilmu, mulai dari cara pengolahan, pengemasan, sampai pemasaran. Sehingga harapan kami peningkatan ekonomi masyarakat bisa terwujud,” ucap Sukmara.
Melalui pelatihan olahan lokal ini, kata Sukmara, masyarakat Harjamukti bisa menunjukkan kepada publik. “Kalau di wilayah kami juga ada produk lokal yang bisa diolah menjadi kuliner,” ujarnya.
Camat Cimanggis Dodi Setiawan menambahkan, dengan pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menambah refrensi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ketika membuat olahan makanan.
“Semoga semua peserta juga bisa mentransformasi ilmu tersebut kepada warga sekitar atau minimal tetangganya. Agar mereka juga bisa melahirkan produk olahan dengan cita rasa lokal yang berujung pada peningkatan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya. (adi).