Sementara untuk antisipasi terjadi kebakaran. Setiap tahun pihaknya membuat program penyuluhan dan sosialisasi ke masing-masing kelurahan, untuk bagaimana mengantisipasi dan memberikan penanganan ketika terjadinya kebakaran.
“Selain ke kelurahan kita juga sosialisasi ke Instansi-instansi lainnya. Kemudian ada juga sekolah-sekolah yang datang ke kantor. Kita lakukan simulasi langsung, kita ajarkan mereka bagaimana melakukan pemadaman tidak hanya menggunakan air saja tapi menggunakan handuk, seprai dan benda-benda yang lain sebelum pemadam kebakaran datang,” bebernya.
Kata dia, tugas pemadam kebakaran sekarang bukan lagi sebatas memadamkan api. Namun juga bagaimana melakukan penyelamatan dan evakuasi terhadap korban kebakaran. Bahkan saat ini pemadam kebakaran multi tugas, mulai dari menangkap Ular yang masuk ke dalam rumah, biawak, menangkap tawon dan sejumlah pekerjaan lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pemadam.
“Bahkan ada yang suruh kami menangkap monyet dan menyemprot selokan yang tersumbat, menangkap ular, tawon kami harus siap itu,” bebernya.
Dirinya berharap pada puncak musim kemarau ini masyarakat khususnya ibu rumahtangga untuk bisa berhati-hati dan jangan lupa mematikan kompor ketika selsai memasak. Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk tidak membakar sampah secara sembarangan, karena hal itu bisa memicu kebakaran. (**).