DEPOKUPDATE. COM I SUKMAJAYA
Tak semegah dan sebangga nama besarnya, Proyek pembangunan Universitas Islam internasional indonesia yang berlokasi di RRI ternyata menyimpan duka bagi Puluhan Para Pekerja bangunannya.
Merantau Dari luar Kota untuk menghidupi anak istri Dan harapan keluarga Besar dikampung menuju Kota Depok Yang bersahabat ternyata tak seindah gengsi internasional mega Proyek pembangunan universitas ini.
Perwakilan Pekerja yang mewakili puluhan bahkan ratusan yang bekerja, Mengaku Belum Di Bayar hingga saat ini, bahkan upaya menagih Dan mengadu pun sepertinya telah pupus harapan.
Namun demi tanggung Jawab keluarga Dan kebutuhan beberapa Dari Mereka masih memperjuangkan Hak yang Belum Terbayarkan.
” Saya sampai membuat perjanjian berhutang di warung sekitar 20 jutaan Karena memang Belum di Bayar sisa pelunasannya,tolong bantu kami Pak Walikota, Pak dewan, Pak disnaker, LSM atau siapa pun yang peduli dengan nasib kami, bagaimana nasib kami di sini Dan keluarga di kampung, ” tutur Isman Faredi, yang bekerja sebagai mandor.
Dia berharap PT. Wika Maupun PT. BRANTAS tidak tutup Mata Akan nasib mereka dan lebih jeli memilih Subcon guna mengantisipasi oknum nakal yang merugikan Pekerja lepas.
” Mungkin Kalo di total bisa ratusan pekerja itu pun kita tidak tahu pasti Karena sebagian sudah pasrah Dan memutuskan pulang Karena tidak ada kejelasan sampai kapan, Hanya di kasih transport 250ribu untuk pulang kampung,” Sambungnya.