MADIUN, depokupdate.id — Di penghujung tahun 2025 dan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) SWI yang akan digelar pada Mei 2026 mendatang, gerakan ekonomi hijau mulai digelorakan secara nyata.
Inisiatif ini dipelopori langsung oleh Prof. Dr. Ir. Supiyat Nasir, MBA., Ketua Panitia Munas SWI melalui program tanam tebu berbasis green economy Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Program ini dilaksanakan di Desa Caruban, Kecamatan Caruban, Kabupaten Madiun. Tahap awal dimulai dengan penanaman 50 hektare tebu, sebagai bagian dari target besar pengembangan hingga 600 hektare.
“Ini bukan sekadar tanam tebu, tapi menggali potensi daerah yang bisa menjadi magnet dan momen penting dalam event Munas SWI 2026,” ujar Prof. Supiyat Nasir pada Sabtu (27/12/2025).
Menurutnya, program ini dirancang agar terintegrasi dengan agenda dan program strategis SWI ke depan.
Lebih dari itu, gerakan ini membawa harapan besar bagi petani lokal. Setiap petani rata-rata mengelola 1 hektare lahan, sehingga jika target 600 hektare tercapai, program ini akan melibatkan sekitar 600 petani, sekaligus membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi desa.
Rochmad Taufiq, salah satu penggerak SWI, menilai langkah ini sebagai terobosan nyata gerakan green economy dari Jawa Timur.
“Ini bukan konsep di atas kertas, tapi aksi riil. SWI bergerak menghadirkan ekonomi hijau yang berkeadilan dan memberi manfaat langsung bagi petani,” ujarnya.
Gerakan tanam tebu ini diharapkan menjadi role model ekonomi hijau berbasis pertanian, menggabungkan keberlanjutan lingkungan, kemandirian ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Ke depan, program ini juga dirancang menjadi bagian penting dari narasi besar Munas SWI 2026, sekaligus etalase green economy di Indonesia.



